Kamis, 05 November 2015

SURGANYA AIR TERJUN, COBAN SEWU

Coban, curug, ataupun air terjun itu sama saja. Tergantung daerah masing – masing menyebutnya. Saya akan bercerita mengenai coban sewu atau tumpak sewu. Coban sewu terletak di kabupaten lumajang, dan perbatasan dengan kota malang. Jalur coban sewu ada tiga, dua dari kabupaten lumajang satu dari kabupaten malang. Saya memilih jalur dari kabupaten lumajang, yaitu melewati goa tetes.
Goa tetes
Dari pos goa tetes, jalur yang kita lewati hanya turunan saja. Lewat jalur ini, kita akan lihat tebing disekitar kita, dan melihat aliran sungai dibawahnya. Goa tetes merupak sebuah lubang tetapi, diatas goa ini ada air yang jatuh dari tebing. Goa ini hanya sebutan, dan tidak bisa dimasukkin. Jalur menuju coban sewu, kita akan menyusuri air terjun ini, jalurnya licin. Kita akan naek sebentar dan kemudian turun menuju jalur sungai.
Sesampai dibawah, kita akan menyusur jalur sungai. Waktu saya kesini, musim lagi kemarau debit air cukup kecil. Disini banyak kubangan air, kalau mau berenang disini cukup enak. Selama menyusur sungai, kita terkadang harus menyebrang aliran sungai yang tingginya sekitar 50 cm. arus disungai ini lumayan kencang juga, jadi lebih baik memakai sandal gunung.

coban sewu
Sesudah susur sungai selesai, kita akan sampai di coban sewu. Coban sewu air terjunnya cukup besar, dan percikkan airnya bisa membuat pakaian kita basah. Air terjun ini, seperti lubangan yang cukup besar, seperti di film sanchtum. Airnya seperti mengelilingi dinding tebing dari lubangan ini. Konon, katan penduduk setempat, dulu debit air bisa mencapai 1000 meter. Nah sebagian orang mneyebut coban sewu, karena airnya sedalam 1000 meter dan ada juga yang menyebutkan 1000 sumber mata air.


Selasa, 03 November 2015

BALURAN WISATA SATWA



Baluran, yah padang rumput yang cukup terkenal di Indonesia. Baluran merupakan salah satu kawasan Taman Nasional yang berada di Jawa Timur. Kemaren tanggal 27 Oktober 2015 saya berkesempatan berkunjung ke kawasan Taman Nasional Baluran (TNB). Pertama masuk gerbang kawasan akan ada tiket masuk kawasan TNB yang dikenakkan untuk pembayaran wisata pengamatan, kendaraan dan trekking di kawasan. Wisata yang ditawarkan diantara lain, pengamatan satwa di padang bekol dan pantai.
Jalan menuju padang bekol rusak, banyak aspal yang sudah mulai lepas. Tidak direkomendasikan menggunakan mobil sedan. Kanan kiri jalan, terdapat hutan yang sudah mati dan kering sangat jarang melihat pohon yang ijo. Kebanyakan pohon sudah tak berdaun dan kering. Musim saat itu, hampir di seluruh wilayah Indonesia mengalami kekeringan dan banyak hutan yang mengalami kebakaran. Perjalanan dari pos awal TNB ke padang savanna bekol sekitar satu jam.
Padang savana bekol

Padang savanna bekol, merupakan padang rumput yang cukup luas mungkin sekitar 4 kali lapangan bola. Disana kita bisa melihat banteng yang berendam, tengkorak banteng, monyet, dan tentu juga merak. Untuk melihat satwa di TNB, terutamanya merak lebih baik sore hari. Sore hari merak banyak keluar di padang savanna. Kita bisa melihat merak hidup liar disini. Terkadang merak berada di jalan yg kita telusuri, sehingga kita bisa lihat merak terbang. Pengalaman pertama saya melihat merak terbang yah di TNB. Ketika terbang ekor dan sayapnya terlihat cantik. Ekor merak cukup panjang, dibandingkan sayapnya. Begitulah pengalaman saya di Taman Nasional Baluran. See youuu merak


merak di Taman Nasional Baluran









Senin, 02 November 2015

KAWAH IJEN



kawah ijen, saya akan bercerita perjalanan kemaren ini. Saya masuk kawah ijen melalui jalan bondowoso. Sebelum masuk pos kawah ijen, aka ada 3 pos penjagaan. Pos penjagaan ini tidak resmi, mungkin punya penjaga PTPN. Di pos itu, nanti ada pemungutan yang tidak resmi. Di pos itu saya kasih pembayaran Rp 5000. Pos terakhir, berupa parkiran yang luas cukup untuk menaruh sekitar puluhan mobil. Menuju pos kawah ijen, tidak ada kendaraan umum.  Saya menuju pos menggunakan kendaraan pribadi.
Sampai pos penjagaan kawah ijen, sekitar pukul 02.30 dan pos belum dibuka. Suhu di pos sudah cukup dingin, mulut sudah bisa mengeluarkan asap. Pendakian kawah ijen baru dibuka pukul 03.00. di hari biasa, wisatawan yang mendominasi adalah orang luar Indonesia. Sebelum kita mulai jalan menuju kawah, semua pendaki di periksa karcis tiketnya di pos penjagaan.
Jalur ke kawah ijen, cukup menanjak. Kondisi saat itu, daerah ijen sudah lama tidak hujan. Jalan berdebu, disarankan memakai masker. Pendaki lain juga ada yang memakai kaca mata renang, agar debu tidak masuk kedalam mata. Dari pos awal pendakian, sampai pos timbangan jalan naek terus tidak ada jalan datar. Pos awal ke pos timbangan membutuhkan waktu sekitar 40 menit. Pos timbangan merupakan tempat menimbang hasil tambang tetapi sekarang sepertinya tidak berfungsi. Di pos timbangan sekarang sudah ada tokoh. Pos timbangan ke puncak, jalan relative datar. Jalurnya landai, dan hanya melipir punggungan saja.
Kawah Ijen
Sesampai di puncak, kira – kira waktu yang ditempuh adalah 1 jam. Sesampai di kawah ijen, vegetasi sudah tidak ada. Angin cukup kencang, dan dapat mendorong tubuh kita. Disana banyak ditemukan penambang batu, alat buat nambang, dan semacam kursi angkut batu. Dari atas kawah kita bisa turun menuju bawah kawah. Untuk menuju bawah kawah, diusahakan memakai masker. Bau kawah ijen menyengat, mata juga perih ketika asap menuju kita. Air kawah yang saya dapat tidak berwarna biru, mungkin saya kurang beruntung. Walaupun warnanya bukan biru api, kawah ijen tetap indah. Kawah ini seperti danau besar yang berada diatas gunung. Dari kawah ini juga, masyarakat tetap dapat hidup dengan menambang walaupun taruhannya kesehatan.


di dasar kawah ijen